Warga mudik dan lebaran di tengah Covid varian Arcturus, ‘yang penting lansia dan komorbid dijaga’

Beberapa masyarakat akui lebih rileks mendekati mudik ke desa halaman tahun ini walau ada penemuan Covid-19 variasi Arcturus atau Omicron XBB.1.16 di Indonesia.

Situs slot online Untuk beberapa yang lain menjelaskan akan waspada penyebaran Covid khususnya pada bagian keluarga yang mempunyai komorbid, seperti disarankan beberapa pakar kesehatan.

Dalam pada itu, Kementerian Kesehatan merekomendasikan vaksin tambahan untuk warga yang siap-siap mudik.

Situs slot terpercaya Ke BBC News Indonesia, beberapa masyarakat Jakarta menjelaskan telah lebih rileks hadapi rumor penebaran Covid-19 mendekati mudik dan lebaran tahun ini bila dibanding beberapa tahun awalnya.

Dalam pada itu, Dina masyarakat Tangerang, Banten menjelaskan, “Sepertinya telah pada lupa sama Covid… yang terpenting bertemu keluarga di desa halaman.”

Yang lain, Makna yang telah dua bulan kemarin repot cari pesan ticket pulang menjelaskan, “Niat kita ingin bersilahturahmi, menjadi kita tidak ada pertimbangan ke situ [Covid].”

Bagaimana juga, Septa Apriyani yang pada akhirnya kantongi ticket naik kereta ke Cirebon, Jawa Barat, masih pertimbangkan prosedur kesehatan.

“Untuk cemas terkena Covid ada, karena beberapa anak belum vaksin booster . Maka selalu gunakan membawa hand sanitizer dan gunakan masker pada tempat umum,” ucapnya yang hendak membawa serta tiga anak dalam mudik tahun ini.

Rerata umur pembicara yang bicara ke BBC News Indonesia ini di antara 20-an sampai akhir 30 tahun.

Jaga lanjut usia dan komorbid
Dua tahun kemarin, di awal Covid-19 dipastikan sebagai wabah, Dwi terkena virus itu bersama ke-2  mertuanya saat peristiwa lebaran di Garut, Jawa Barat.

“Jadi mertua punyai komorbid, menjadi ngedrop-nya betulan. Sampai lenyap kesadaran, dan telah 50:50. Ingat hanya itu, agak-agak takut bagaimana begitu,” kata Dwi—yang minta nama aslinya dikaburkan.

Waktu mendapat hasil yang positif, Dwi langsung lakukan karantina mandiri. Tetapi ke-2  mertuanya harus mendapatkan perawatan intens di ICU lebih satu minggu. “Jika sampai terulang kembali seperti dahulu itu, haduh cukup berat,” ucapnya.

Tahun ini, Dwi punyai gagasan untuk mudik kembali. Dia lakukan cara mengantisipasi dengan “minum vitamin yang banyak” supaya keadaan kesehatan “fresh fit” saat menjumpai ke-2  mertuanya kembali.

“Hanya masih tetap gunakan masker, tentu. Jika seperti begini, ngerinya terulang kembali,” kata Dwi yang menambah mudik dan lebaran tetap harus jalan, “yang terpenting yang komorbid dijaga”.

Pengalaman sama dikatakan oleh masyarakat Tangerang, Banten, Putri Sunyi Mareta. Dia mempunyai ayah komorbid yang “telah jalani bersihkan darah sepanjang sekian tahun ini.”